Kamis, 20 Desember 2007

Dog Studies












Gambar berikut ini memperlihatkan bagaimana seorang anak usia 10 tahun menggambar. Anak ini tak semata memburu hasil gambar yang baik, tetapi ia juga menikmati proses menggambar itu sendiri. Lihatlah bagaimana ia melakukan studi untuk menemukan bentuk moncong anjing sesuai keinginannya. Setelah itu baru ia menggambar kepala anjing utuh. Setelah cocok, baru ia mulai menggambarkan gerak gerik anjing tersebut dan terakhir ia menggambar dalam warna lengkap. Bentuk moncong dipadukan hidung menciptakan satu karakter anjing yang menggelikan.
(Karya: Maudy Nathania, kls 5 SDK Baptis)

Gambar dalam arti luas

Gambar bisa muncul di mana saja. Gambar bisa muncul di benak anda, entah karena pengaruh/stimulasi eksternal atau dorongan internal. Gambar semacam ini lazim disebut sebagai imajinasi, lamunan dan mimpi. Gambar seperti ini berujud di dalam pikiran Anda, sebab itu hanya anda yang dapat melihatnya. Gambar benak ini sangat cair sifatnya. Ia bisa cepat terlupakan atau bahkan tertoreh dalam benak bak trauma. Orang disebut gila antara lain karena gambar gambar tak terkendali dibenaknya, sehingga ia berhalusinasi. Sampai tingkatan tertentu gambar benak ini dapat disebut sebagai idea.

Ketika idea dilahirkan, maka kini gambar muncul di dunia nyata. Kalau semula ia internal, personal dan cair. Kini ia menjadi eksternal, publik dan padat. Contohnya, lukisan. Eksternal, karena yang semula ada dibenak kini ada di kanvas. Publik, karena selain seniman , masyarakat juga dapat menikmatinya. Padat, karena dibanding gambar benak, apa yang di atas kanvas relatif tak mudah di ubah dibanding gambar benak.

Gambar semacam ini biasanya digolongkan dalam karya 2 dimensi (komik, poster, iklan,), namun gambar dapat pula mewujud dalam matra 3 dimensi dan 4 dimensi (film, animasi, interaktif). Pada matra 4 dimensi, sifat cair kembali muncul. Ketika kita melihat film apa yang kita lihat tak dapat dibawa pulang (hanya keping DVD/VCD) atau dinikmati seperti lukisan. Film berdurasi dan ada awal ada akhir. Yang membekas hanya memori/kesan tentang film tadi. Sebenarnya bukan hanya film yang mampu menimbulkan rantai asosiasi di pikiran kita, gambar juga demikian.

Jadi kita mendapat satu rantai gambar yang utuh: Ada gambar muncul di pikiran kita (gambar internal), kemudian gambar di wujudkan di atas kertas/kanvas/kulit atau dibentuk dengan tanah liat, batu marmer atau di proyeksi sebagai bayangan ke layar monitor/bioskop (gambar Eksternal). Kemudian gambar eksternal berubah menjadi gambar internal kembali dikepala publik yang menonton film, melihat poster/komik dan menggunakan gambar.
Gambar benak yang timbul di kepala publik dapat simetri dengan ide seniman/desainer, bisa pula asimetri. Gambar benak dapat muncul sebagai ide, muncul sebagai provokasi, sebagai perilaku , bahkan membudaya dalam diri publik.

Kita dapat melihatnya dari sudut pandang lain. Orang yang mengoleksi poster, lukisan, film, patung, sebenarnya sedang” memberi makan” gambar benaknya atau sedang memelihara gambar benak tertentu.
Perilaku manusia, misalnya pesimistik, optimistik, positip atau negatip, citra diri, pandangan hidupnya, tampaknya juga dipengaruhi oleh gambar-gambar yang muncul dibenaknya.

Begitu besar pengaruh gambar. Hal ini telah terlebih dulu dipahami oleh desainer iklan/ahli propaganda.

Selasa, 18 Desember 2007

Mata Primer


Alat primer untuk membuat catatan visual adalah mata. Itu yang dilakukan nenek moyang kita di jaman purba. Ingatan mereka sangat kuat/atau dilatih menjadi kuat.
Kemudian ditemukan berbagai teknologi, dari teknologi sederhana hingga canggih untuk membantu dan memperkaya mata: gambar untuk mengingat/ mengekspresikan, kamera, komputer, Virtual Reality dsbnya. Itulah alat sekunder untuk melihat.
Namun, mata sekunder dapat mengkondisikan mata dan memengaruhi mata sedemikian rupa sehingga mata jadi manja dan overstimulasi. Sehingga mata manusia masa kini kurang peka terhadap keindahan alam, keindahan dalam hal kecil dan remeh. Mata manusia melemah daya observasinya. Mata anak-anak kita lekas bosan terhadap drama, wayang,
Kita perlu merevitalisasi mata primer kita. Tentu bukan dengan sikap antiteknologi.

Selasa, 11 Desember 2007

Kemasan Teh

Ini desain kemasan teh ukuran terkecil. Barangkali di pasaran umum seperti supermarket merek ini sudah tak muncul atau
digantikan desain lebih modern.
Bila dinilai dengan pakem desain modern tentu desain semacam ini tak akan memenuhi persyaratan estetika modern. Namun, desain semacam ini memiliki keindahan tersendiri, memiliki nilai, karakter yang unik.
Lihat bagaimana desainer menggabungkan Mickey Mouse (versinya sendiri) dengan Singkatan WS dilatar belakang yang dibentuk menyerupai teko teh. Slogannya juga menarik dibaca"Jangan Lupa Sama Mickey Mouse Paling Enak".
Semua itu dicetak dengan warna hemat. O, iya lihat garis lipat biru yang tampil, juga menambah keunikan desain. Secara keseluruhan desain ini punya kelebihan pada karakternya yang unik. Sesuatu yang langka kita temui pada desain modern yang cenderung satu nada.

Minggu, 09 Desember 2007

Pesan dari Bemper Belakang Motor

Salah satu tempat favorit stiker adalah di bemper belakang kendaraan bermotor. Bagian belakang ini memang lokasi strategis. Pandangan mata orang yang yang berada di posisi belakang motor tsb, apakah sebagai pejalan kaki atau pengendara motor lain rupanya amat mudah tertarik kepada bagian ini. Mungkin itulah alasannya mengapa banyak pengendara motor meletakkan stiker di bagian ini. Fungsinya macam-macam. Mulai dari sekedar identitas pembeda ini motor siapa, hingga yang menampilkan jati diri/status/interes/minat/karakter sipengendara. Dari yang sekedar menempel stiker tanpa pertimbangan keindahan sampai orang yang menempel stiker dengan penuh pertimbangan estetika (warna, bentuk agar tampak selaras dengan struktur motornya).

Selasa, 04 Desember 2007

Mengapa Nota Mata?

Begitu banyak yang kita lihat setiap hari, jam, menit bahkan detik (momen) yang terlewatkan. Banyak hal unik menampakkan diri di sekitar kita. Itu semua harta tak ternilai. Bukan sekedar bahan dokumentasi, lebih dari itu. Harta tadi merupakan bahan baku berkreasi bagi desainer. Syukurlah kita memiliki tangan untuk membuat sketsa dan ada teknologi fotografi yang mampu merekamnya. Syukurlah ada blog seperti ini sehingga semua notamata dapat disimpan dan dibagikan di jagat maya.