Rabu, 23 Januari 2008

Meringkus Ide di kertas

Setiap hari ide lalu-lalang di benak kita. Kita menyadarinya. Ada yang setengah matang, ada yang matang, ada yang prematur dan ada juga yang siap lahir bagai bayi. Setiap karya, sebelum
ia dapat dinikmati publik, ia berada dalam status ide di dalam benak desainer/seniman. Ide-ide yang berkeliaran dikepala kita bisa kita cari/panggil, bisa juga tiba-tiba muncul secara misterius, atau ide bisa juga liar berkeliaran. Datang tanpa pemberitahuan, pergi tanpa pamit. Sering kita menyesali kepergian ide bagus. Namun ada pula ide ide buruk atau ide biasa indekos dikepala kita. Ide-ide semacam ini bisa kita dandani sehingga bermetamorfosa menjadi ide cemerlang.
Ide-ide tadi semua dapat kita perangkap di dalam kertas. Sehingga iade tak dapat lari kemana-mana lagi, apalagi ide bagus, ia harus kita tangkap dan penjarakan di penjara kertas. Hanya ada satu cara untuk meringkus ide bagus, yaitu sketsa. Buat sketsa cepat, banyak, jangan kritik apa yang digambar. Rekam, catat, olah, gambar, gabung. Ajaibnya, begitu ide kita rekam maka semakin banyak ide lain lahir. Saya mempraktekkannya. Saya membuat sketsa bahan kuliah, sketsa kartun, sketsa ide desain. Gunakan agenda bekas tahun lalu. Gunakan kertas lepas (jangan lupa menyatukannya dalam map). Ide perlu ditangkap, diternak, dikembangbiakkan. Dan itu semua dilakukan diatas kertas. Sketsa, sederhana tapi ajaib.

Tidak ada komentar: